Ada banyak amalan yang Allah cintai pada hari raya Idul Adha. Namun, di antara amalan-amalan itu, ada satu yang paling Allah cintai melebihi amalan lainnya. Amalan apakah itu?

Idul Adha merupakan salah satu dari dua hari raya umat Islam. Tentu saja hari raya yang satunya adalah Idul Fitri. Pada hari raya, banyak amalan sunnah yang Allah syariatkan. Amalan itu juga otomatis Allah cintai.

Pada hari raya Idul Adha juga demikian. Banyak amalan sunnah yang Allah cintai, antara lain:

Mandi Idul Adha

Mandi sebelum shalat Idul Adha merupakan amalan sunnah yang Allah cintai. Rasulullah mencontohkan untuk mandi sebelum berangkat shalat Idul Adha. Demikian pula para sahabat biasa menjalankan sunnah mandi Idul Adha.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. (HR. Ibnu Majah)

Baca juga: Amalan Khusus Bulan Dzulhijjah

Takbiran

Takbiran merupakan amalan sunnah sejak 9 Dzulhijjah setelah Subuh. Saat Idul Adha, ia juga menjadi amalan sunnah yang Allah cintai.

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

…Dan hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, mudah-mudahan kalian mau bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185)

Baca juga: Hikmah Qurban

Shalat Idul Adha

Shalat Idul Adha juga merupakan amalan sunnah yang Allah cintai. Secara fardiyah (individu), kesunnahannya lebih besar daripada mandi dan takbiran. Bahkan sebagian ulama khususnya mazhab Hanafi berpendapat hukumnya fardhu ‘ain bagi mereka yang telah wajib Sholat Jumat. Sehingga yang tidak mengerjakannya akan mendapat dosa.

Mereka berhujjah dengan hadits Rasulullah yang memerintahkan seluruh muslim Madinah untuk mengikuti sholat id, termasuk budak perempuan. Bahkan wanita yang sedang haid pun Rasulullah perintahkan untuk hadir mendengarkan khutbah. Namun, menjauhi tempat sholat. Sebagaimana hadits dari Ummu Athiyyah radhiyallahu ‘anha:

أَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَ فِيْ عِيْدَيْنِ العَوَاطِقَ وَالْحُيَّضَ لِيَشْهَدْناَ الخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَتَعْتَزِلَ الْحُيَّضُ الْمُصَلِّى

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami keluar menghadiri shalat ‘id bersama budak-budak perempuan dan perempuan-perempuan yang sedang haid untuk menyaksikan kebaikan-kebaikan dan mendengarkan khuthbah. Namun beliau menyuruh perempuan yang sedang haid menjauhi tempat shalat. (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga: Dalil Zakat

Berqurban

Menyembelih qurban juga merupakan amalan sunnah pada hari raya Idul Adha hingga hari tasyrik. Menurut jumhur ulama hukumnya sunnah muakkadah tetapi menurur madzhab hanafi, hukum qurban adalah wajib bagi yang mampu. Nah, berqurban inilah amal yang paling Allah cintai pada hari raya Idul Adha. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

مَا عَمِلَ آدَمِىٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ

Tidak ada amalan manusia pada hari raya qurban yang lebih Allah cintai selain menyembelih hewan qurban. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Karena qurban adalah amal yang paling Allah cintai, pertanyaannya, sudahkah Anda berqurban? Semoga Allah memudahkan kita semua untuk mengamalkannya. [MBK/LAZ Ummul Quro]

Pin It on Pinterest

Share This