Zakat mal terdiri dari dua kata; zakat dan mal. Zakat berasal dari kata zakaa-yazuuku-zakatan (زكى-يكوز-زكاة) yang artinya adalah murni (نقاء), bertambah (زيادة), dan suci (التطهير). Sedangkan mal (مال) artinya adalah harta atau kekayaan.
Pengertian Zakat Mal
Sebagaimana pembahasan pada artikel pengertian zakat, secara istilah, zakat adalah memberikan harta tertentu yang telah dimiliki untuk orang-orang tertentu dengan syarat-syarat tertentu. Seorang hartawan yang hartanya telah mencapai nishab (muzakki) diwajibkan untuk menyisihkan sebagian hartanya kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik).
Secara sederhana, zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama.
Dengan demikian, zakat mal sangat luas. Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi dalam kitab Fiqih Zakat menjelaskan, zakat mal meliputi:
1. Zakat simpanan emas, perak, dan barang berharga lainnya;
2. Zakat atas aset perdagangan;
3. Zakat atas hewan ternak;
4. Zakat atas hasil pertanian;
5. Zakat atas hasil olahan tanaman dan hewan;
6. Zakat atas hasil tambang dan tangkapan laut;
7. Zakat atas hasil penyewaan asset;
8. Zakat atas hasil jasa profesi;
9. Zakat atas hasil saham dan obligasi.
Demikian pula di konstitusi kita. Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 menyebutkan zakat mal meliputi:
a. emas, perak, dan logam mulia lainnya;
b. uang dan surat berharga lainnya;
c. perniagaan;
d. pertanian, perkebunan, dan kehutanan;
e. peternakan dan perikanan
f. pertambangan;
g. perindustrian;
h. pendapatan dan jasa;
i. rikaz.
Baca juga: Doa Amil untuk Muzakki
Hukum Zakat Mal
Zakat mal hukumnya wajib. Ia juga merupakan rukun Islam yang jika ditinggalkan akan menjadi dosa besar.
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.. (QS. At Taubah: 103)
Pada banyak ayat, kewajiban zakat bergandengan dengan langsung dengan perintah shalat. Misalnya pada firman-Nya:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’. (QS. Al Baqarah: 43)
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Baqarah: 110)
Karenanya ketika ada yang mau memisahkan zakat dari shalat, yakni mau mengerjakan shalat tapi menolak membayar zakat, Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu dengan tegas memerangi mereka.
Baca juga: Orang Mati Ingin Hidup Lagi untuk Bersedekah
Syarat Harta Wajib Zakat Mal
Tidak semua harta terkena kewajiban zakat mal. Ada syarat wajibnya. Syarat harta yang terkena kewajiban zakat mal adalah sebagai berikut:
1. Kepemilikan penuh
2. Harta halal dan diperoleh secara halal
3. Harta yang dapat berkembang atau diproduktifkan (dimanfaatkan)
4. Mencukupi nishab
5. Bebas dari hutang
6. Mencapai haul
7. Atau dapat ditunaikan saat panen
Baca juga: Keutamaan Sedekah
Cara Menghitung Zakat Mal
Zakat mal memiliki cara perhitungan yang berbeda antara zakat simpanan, zakat pertanian, zakat peternakan, zakat rikaz (barang temuan) dan zakat penghasilan alias zakat profesi.
1. Zakat harta simpanan
Termasuk emas, perak, uang dan surat berharga. Nishabnya adalah 85 gram emas. Zakatnya 2,5 persen.
2. Zakat Pertanian
Baik berupa gandum ataupun padi. Nishabnya adalah 5 wasaq. 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’ = 2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg. Perhitungan lain menyatakan 750 Kg. Ada juga pendapat yang menyatakan 815 kg untuk beras dan 1481 kg untuk yang masih dalam bentuk gabah.
Besar zakatnya adalah sepersepuluh (10 persen) jika pertanian tersebut tadah hujan, tanpa ada biaya lain. Sedangkan jika menggunakan irigasi, memakai pupuk atau biaya lainnya, zakatnya sebesar 5 persen.
3. Zakat Peternakan
Zakat peternakan memiliki hitungan tersendiri. Untuk unta, nishabnya mulai 5 ekor. Yakni 5 ekor unta zakatnya 1 ekor kambing umur 2 tahun atau 1 ekor domba umur 1 tahun. Jika jumlahnya mencapai 140 ekor unta, setiap kelipatan 40 ekor, zakatnya 1 ekor unta betina umur 2 tahun, dan setiap kelipatan 50 ekor, zakatnya 1 ekor unta betina umur 3 tahun.
Untuk sapi, setiap 30 ekor sapi zakatnya 1 ekor sapi umur 1 tahun dan setiap 40 ekor sapi zakatnya 1 ekor sapi umur 2 tahun.
Untuk kambing, 40 ekor kambing zakatnya 1 ekor kambing umur 2 tahun atau 1 ekor domba umur 1 tahun.
Untuk rincian zakat binatang ternak ini lebih detilnya bisa membaca artikel Zakat Binatang Ternak.
4. Zakat Rikaz
Rikaz artinya adalah harta temuan yang awalnya terpendam, peninggalan zaman kuno. Secara sederhana, harta karun. Zakat rikaz atau harta karun sebesar 20 persen.
5. Zakat Profesi
Nishab zakat penghasilan alias zakat profesi sebesar 85 gram emas per tahun. Besar zakat penghasilan adalah 2,5 persen.
Jadi jika harga emas hari ini Rp 915.000/gram, maka yang berpenghasilan di atas Rp. 6.481.250, zakat profesinya adalah Rp. 162.031,-
Demikian penjelasan tentang zakat mal secara umum. Mulai dari pengertian, hukum dan cara menghitungnya. Wallahu a’lam bish shawab. [LAZ Ummul Quro]
*Ingin berzakat dengan mudah? Langsung saja klik MAU ZAKAT atau hubungi (0321) 868002 atau 0812-3457-8667