Salah satu ayat yang menunjukkan kewajiban zakat sekaligus memotivasi untuk membayar zakat adalah Surat Al Baqarah ayat 110. Apa arti ayat tersebut dan bagaimana penjelasannya? Berikut ini ayat, terjemah, dan tafsir singkatnya.
Surat Al Baqarah Ayat 110 dan Terjemah
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 110)
Baca juga: Surat Al Baqarah Ayat 43
Tafsir Singkat Al Baqarah 110
Surat Al Baqarah ayat 110 ini merupakan salah satu dalil zakat. Ayat ini memerintahkan shalat dan zakat sekaligus memotivasi untuk berbuat kebaikan. Bahwa segala kebaikan akan mendapatkan pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ibnu Katsir menjelaskan, melalui ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menganjurkan mereka menyibukkan diri mengerjakan hal-hal yang bermanfaat bagi diri mereka dan membawa akibat yang baik untuk diri mereka di hari kiamat nanti. Di antaranya adalah mendirikan shalat dan menunaikan zakat.
Allah mengawali Surat Al Baqarah ayat 110 dengan perintah wa aqiimush shalat. Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah menjelaskan, maknanya adalah laksanakan shalat dengan sempurna, memenuhi rukun dan syaratnya serta berkesinambungan. Sedangkan perintah wa aatuz zakat maknanya adalah tunaikan zakat dengan sempurna tanpa mengurangi dan menangguhkan serta sampaikan dengan baik kepada yang berhak menerima zakat.
Berikutnya, ayat ini memotivasi untuk terus berbuat kebaikan. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah.
Ibnu Katsir menerangkan, Dia sama sekali tidak melupakan amal perbuatan orang yang beramal dan amal tersebut tidak akan hilang dari sisi-Nya. Motivasi yang berbentuk berita ini, menurut Syekh Wahbah Az Zuhaili mengandung janji dan ancaman, bahkan perintah dan larangan.
“Meskipun bentuknya berita, firman ini mengandung janji dan ancaman, berisi perintah dan larangan. Hal ini karena Dia memberi tahu manusia bahwa Dia Maha Melihat semua perbuatan mereka, agar mereka giat mentaati-Nya. Sebab pahalanya tersimpan untuk mereka di sisi-Nya,” kata Syekh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir.
Penutup ayat 110 ini juga dalam bentuk berita. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan. Tidak ada yang samar baginya. Baik amal kebaikan maupun keburukan, semua tampak oleh-Nya. Dia Mengetahui baik amal itu terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
Baca juga: Contoh Sedekah
Pahala Zakat dalam Al Baqarah 110
Ayat ini menyebut kebaikan secara umum. Bahwa setiap kebaikan pasti akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Namun karena perintah terdekat sebelumnya adalah wa aatuz zakat, maka secara khusus, ayat ini menunjukkan bahwa zakat pasti akan mendapat pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Zakat merupakan kebaikan agung, sebab selain merupakan bentuk ketaatan kepada Allah, ia
mewujudkan prinsip solidaritas sosial di tengah masyarakat. Orang kaya membutuhkan orang miskin, dan sebaliknya, orang miskin pun membutuhkan orang kaya. Dengan zakat, seorang muslim membantu kaum dhuafa dan menjaga keharmonisan sosial.
Pahala yang Allah janjikan pada ayat ini hanya secara umum. Ayat lainnya menjelaskan betapa luar biasa pelipatgandaan pahala zakat ini.
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261)
Baca juga: Pahala Sedekah
Sayyid Qutb memberikan kesimpulan untuk ayat ini dalam tafsirnya. “Tempuhlah jalan yang telah Allah pilihkan untukmu, beribadahlah kepada Tuhanmu, dan tabunglah kebaikan-kebaikanmu di sisi-Nya,” tulis Sayyid Qutb dalam Tafsir fi Zilalil Qur’an. Wallahu a’lam bish shawab. [Mbk/Lazuq.org]