Sedekah Subuh memiliki keutamaan yang luar biasa. Selain keutamaan sedekah pada umumnya, juga mendatangkan keberkahan dan mendapat doa khusus dari malaikat. Lalu muncul pertanyaan, sedekah subuh sebaiknya diberikan kepada siapa?
Keutamaan Sedekah Subuh
Orang yang mengeluarkan sedekah Subuh akan mendapatkan doa dari malaikat. Doa istimewa yang akan menjauhkannya dari kemiskinan.
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Tidaklah ada suatu hari pun di mana hamba-hamba Allah masuk pada waktu pagi harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Maka salah satu di antara mereka berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfak.” Dan malaikat yang lainnya berdoa, “Ya Allah berikanlah kerugian kepada orang-orang yang menahan hartanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, orang yang sedekah Subuh juga akan mendapat keberkahan dari doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi, An Nasa’i dan Ibnu Hibban; shahih lighairihi)
Penjelasan lengkap dua keutamaan ini telah kita bahas di Sedekah Subuh. Sedangkan keutamaan secara umum telah kita bahas di artikel Keutamaan Sedekah.
Sedekah Subuh Diberikan kepada Siapa?
Nah, ini pertanyaan yang kadang terlontar. Sedekah Subuh sebaiknya diberikan kepada siapa? Apakah dimasukkan ke kotak infak di masjid atau diberikan kepada siapa?
Sebenarnya, kepada siapa pun kita memberikan sedekah, ia akan mendatangkan pahala. Asalkan kita ikhlas. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan kisah seorang laki-laki yang bersedekah. Ternyata yang mendapatkannya adalah pencuri, pezina, dan orang kaya. Allah menerima dan memberi pahala sedekah tersebut. Semuanya, meskipun menurut manusia salah sasaran.
قَالَ رَجُلٌ لأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ . فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِى يَدِ سَارِقٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى سَارِقٍ . فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ لأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ . فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِى يَدَىْ زَانِيَةٍ ، فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ اللَّيْلَةَ عَلَى زَانِيَةٍ . فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى زَانِيَةٍ ، لأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ . فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِى يَدَىْ غَنِىٍّ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى غَنِىٍّ فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ ، عَلَى سَارِقٍ وَعَلَى زَانِيَةٍ وَعَلَى غَنِىٍّ . فَأُتِىَ فَقِيلَ لَهُ أَمَّا صَدَقَتُكَ عَلَى سَارِقٍ فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعِفَّ عَنْ سَرِقَتِهِ ، وَأَمَّا الزَّانِيَةُ فَلَعَلَّهَا أَنْ تَسْتَعِفَّ عَنْ زِنَاهَا ، وَأَمَّا الْغَنِىُّ فَلَعَلَّهُ يَعْتَبِرُ فَيُنْفِقُ مِمَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ
Ada seorang laki-laki yang berkata, “Aku akan memberikan sebuah sedekah.” Setelah berkata demikian, ia pun pergi membawa sedekahnya. Namun ternyata sedekahnya jatuh di tangan seorang pencuri. Keesokan paginya, orang-orang ramai membicarakan, “Ada orang yang sedekah kepada pencuri.”
Pria itu berkata lagi, “Ya Allah, hanya milik Engkaulah segala kebaikan. Aku akan memberikan sebuah sedekah.” Ia pun pergi membawa sedekahnya. Namun ternyata sedekahnya jatuh di tangan seorang wanita pezina. Keesokan paginya, orang-orang kembali ramai membicarakan, “Tadi malam ada orang yang bersedekah kepada seorang pezina.”
Pria itu berkata lagi, “Ya Allah, segala kebaikan hanya milik-Mu. Sedekahku jatuh kepada pezina. Tapi aku akan bersedekah lagi.” Ia lantas pergi membawa sedekahnya. Namun, kali ini sedekahnya diterima oleh orang yang kaya. Keesokan paginya, orang-orang ramai membicarakan, “Ada orang kaya yang menerima sedekah.”
Pria tersebut berkata, “Ya Allah, segala puji hanya milik-Mu. Sedekahku jatuh di tangan pencuri, pezina, dan orang yang kaya. Kemudian, ia bermimpi. Dalam mimpinya, ada yang datang dan disampaikan kepadanya, “Adapun sedekahmu kepada pencuri, mudah-mudahan menjauhkan dirinya dari kebiasaan mencurinya. Kemudian sedekahmu kepada pezina, mudah-mudahan menjauhkan dirinya dari kebiasaan zinanya. Sedangkan sedekahmu kepada orang kaya, mudah-mudahan ia mau mengambil pelajaran, kemudian ia jadi mau menginfakkan sebagian yang diberikan Allah kepadanya.” (HR. Bukhari)
Jadi, kita bisa memberikan sedekah Subuh kepada siapa pun. Baik orang per orang, maupun masjid dan lembaga.
Baca juga: Kisah Nyata Sedekah untuk Membayar Hutang
Prioritas Penerima Sedekah Subuh
Tentu jika berdasarkan prioritas, sedekah Subuh bisa menjadi lebih utama. Sebagaimana kita bahas pada artikel Sedekah yang Paling Utama, ada empat kategori yaitu:
- Sedekah jariyah
- Sedekah secara rahasia
- Sedekah kepada kerabat
- Sedekah dalam kondisi sehat dan merasa berat
Nah, dari situ, kita bisa memprioritaskan sedekah Subuh diberikan kepada siapa:
1. Kerabat yang membutuhkan
Maka kita akan mendapatkan pahala sedekah sekaligus pahala menyambung kekerabatan. Jika sudah tahu nomor rekeningnya, bisa melalui transfer tanpa memberitahunya sehingga mendapatkan keutamaan sedekah rahasia.
2. Tetangga yang membutuhkan
Maka kita akan mendapatkan pahala sedekah sekaligus pahala memuliakan tetangga. Jika sudah tahu nomor rekeningnya, bisa melalui transfer tanpa memberitahunya sehingga mendapatkan keutamaan sedekah rahasia pula.
3. Orang yang membutuhkan
Baik itu yang kita temui di jalan, tukang sampah dan pemulung yang pagi-pagi sudah di depan rumah, atau lainnya.
Baca juga: Orang Mati Ingin Sedekah
4. Melalui lembaga zakat
Lembaga zakat yang terpercaya akan menyalurkan sedekah berdasarkan prioritas dan lebih tepat sasaran. Mereka memiliki data dan telah melakukan survei sehingga penerima sedekah benar-benar tepat sasaran.
5. Masjid
Sebenarnya, masjid bisa menjadi prioritas pertama karena paling mudah kita dapatkan. Hanya saja, terkadang ada masjid-masjid yang saldo infaknya sangat banyak dan peruntukannya hampir semua untuk kemegahan masjid. Jika masjid memiliki banyak program baik untuk memakmurkan masjid maupun membantu masyarakat di sekitarnya yang membutuhkan, masjid bisa menjadi prioritas pertama. [LAZ Ummul Quro]