Puasa Syawal memiliki keutamaan luar biasa. Puasa Senin Kamis juga memiliki keutamaan luar biasa. Bagaimana cara menggabungkan puasa Syawal dan puasa Senin Kamis sehingga mendapatkan pahala keduanya?

Keutamaan Puasa Syawal

Keutamaan Puasa Syawal sungguh luar biasa. Setelah puasa Ramadhan lalu puasa sunnah enam hari di bulan Syawal, pahalanya seperti berpuasa setahun penuh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun. (HR. Muslim)

Siapa yang kuat puasa setiap hari sepanjang tahun? Kalau pun kuat, sunnah puasa maksimalnya adalah puasa Daud yakni sehari puasa sehari berbuka. Itu pun ada beberapa hari yang benar-benar haram puasa seperti idulfitri, iduladha, dan hari-hari tasyrik. Namun, bagi kaum muslimin yang mengamalkan puasa Syawal, ia mendapat pahala puasa sepanjang tahun.

Keutamaan Puasa Senin Kamis

Keutamaan Puasa Senin Kamis juga luar biasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menjaga puasa ini. Beliau pun menjelaskan salah satu keutamaan puasa Senin Kamis melalui sabdanya:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa. (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)

Menjadi luar biasa jika kita mendapatkan pahala puasa setahun penuh sekaligus saat pelaporan amal kepada Allah, kita sedang berpuasa.

Baca juga: Keutamaan Sedekah

Waktu Puasa Syawal Paling Utama

Sebagian ulama khususnya mazhab Syafi’i dan Hanafi menjelaskan, puasa Syawal secara berurutan sejak tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal lebih utama daripada tidak berurutan. Inilah waktu utama berpuasa Syawal.

Namun, ada pula ulama lain yang berpendapat bahwa puasa Syawal yang tidak berturut-turut dan di luar tanggal 7 Syawal pun tidak masalah. Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa menurut pendapat Imam Ahmad, boleh puasa Syawal secara berturut-turut, boleh pula tidak berturut-turut. Dan yang berturut-turut tidaklah lebih utama daripada yang tidak berturut-turut.

Baca juga: Dalil Zakat

Menggabungkan Puasa Syawal dan Puasa Senin Kamis

Menggabungkan dua ibadah dalam satu niat dikenal dengan istilah tasyrikun nyiyat (تشريك النية). Namun, para ulama berbeda pendapat mengenai ibadah apa yang boleh tasyrikun niyyat. Yang aman dari perbedaan pendapat para ulama adalah tidak menggabungkan ibadah wajih dengan ibadah sunnah. Sehingga tidak boleh menggabungkan puasa qadha’ dengan puasa Syawal.

Ada pun menggabungkan puasa Syawal dengan puasa Senin Kamis, banyak ulama memperbolehkannya. Sebab puasa Senin Kamis tidak memiliki maqsud tersendiri. Ia merupakan puasa di hari Senin dan Kamis. Sedangkan puasa Syawal merupakan puasa yang mengiringi puasa Ramadhan sebagaimana shalat sunnah rawatib mengiringi shalat fardhu.

Ada puncara menggabungkannnya, menurut pendapat banyak ulama, tidak perlu mengucapkan dua niat. Cukup berniat salah satunya, maka pahala yang lainnya juga dapat.

“Jika dua ibadah dari jenis yang sama berkumpul dalam waktu yang sama, yang mana salah satunya tidak dilakukan sebagai qadha atau sebagai tab’iyyah (ibadah yang mengikuti ibadah lainnya dalam waktu), maka amalan-amalan keduanya saling berkaitan sehingga cukup melakukan keduanya dengan satu amalan saja,” terang Ibnu Rajab dalam Al-Qawa’id fil Fiqh.

Dalam contoh ini berarti cukup berniat puasa Syawal. Ketika puasa Syawal ini bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, maka secara otomatis akan mendapatkan pahala puasa Senin Kamis juga. Wallahu a’lam bish shawab. [MBK/LAZ Ummul Quro]

Pin It on Pinterest

Share This