Di masyarakat, banyak praktik sedekah atas nama orang tua yang sudah meninggal. Bagaimana hukum sedekah untuk orang tua yang sudah meninggal, apakah boleh dan pahalanya sampai?

Ada banyak hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengizinkan sedekah untuk orang tua yang sudah meninggal. Jawaban beliau juga menunjukkan bahwa pahala sedekah itu akan sampai kepada orang tua yang sudah meninggal dunia.

Hadits Sedekah untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal

عَنْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – . أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – إِنَّ أُمِّى افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا ، وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ ، فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. “Sesungguhnya ibuku meninggal dunia secara tiba-tiba dan aku mengira seandainya dia bisa berbicara, ia akan bersedekah. Maka apakah ia akan memperoleh pahala jika aku bersedekah atas namanya?” Rasulullah menjawab, “Benar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِنَّ أُمَّهُ تُوُفِّيَتْ أَيَنْفَعُهَا إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. “Sesungguhnya ibuku telah wafat. Apakah akan bermanfaat untuknya jika aku bersedekah atas namanya?” Rasulullah menjawab, “Benar.” (HR. Bukhari)

Baca juga: Zakat Sewa Bangunan

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِنَّ أَبِى مَاتَ وَتَرَكَ مَالاً وَلَمْ يُوصِ فَهَلْ يُكَفِّرُ عَنْهُ أَنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهُ قَالَ نَعَمْ

Dari Abu Hurairah, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. “Sesungguhnya ayahku meninggal dunia. Ia meninggalkan harta tetapi tidak berwasiat. Maka apakah dosa-dosanya akan mendapat ampunan jika aku bersedekah atas namanya?” Rasulullah menjawab, “Benar.” (HR. Ibnu Majah; shahih)

Baca juga: Kisah Nyata Hutang Lunas atas Pertolongan Allah

Ayat tentang Amal dan Pahala

Ada pun ayat Al-Qur’an yang menyatakan bahwa manusia hanya mendapatkan apa yang ia usahakan atau apa yang ia amalkan:

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى

dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, (QS. An Najm: 39)

Ayat ini tidak bertentangan dengan hadits-hadits di atas. Sebab anak termasuk usaha orang tua. Ibunya yang melahirkan, ayahnya yang mencarikan nafkah, dan keduanya yang mendidik anak-anak tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan tentang anak adalah usaha orang tua ini dalam sabdanya:

إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَإِنَّ وَلَدَهُ مِنْ كَسْبِهِ

Sesungguhnya sebaik-baik apa yang dimakan oleh seseorang adalah dari hasil usahanya sendiri, dan sesungguhnya anaknya adalah hasil usahanya. (HR. An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad; shahih)

Dengan demikian, jelaslah bahwa boleh sedekah untuk orang tua yang sudah meninggal dan pahalanya akan sampai kepada mereka. Wallahu ‘alam bish shawab. [Mbk/Lazuq.org]

Pin It on Pinterest

Share This