Sebagian orang enggan bersedekah karena merasa sedekah itu mengurangi harta dan membuat miskin. Takut kekayaannya terkuras atau uangnya hilang.

Sedekah tidak membuat miskin. Ini rahasia sedekah yang telah pasti dan teruji. Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mensabdakannya.

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Sedekah tidak mengurangi harta. (HR. Muslim)

Bagi orang yang beriman, hadits shahih ini sudah cukup. Pasti benar. Sebab logika keimanan menuntun, apapun yang Rasulullah sabdakan pasti benar. Berita yang beliau kabarkan pasti benar. Sebab Rasulullah bersabda dengan bimbingan wahyu.

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى

dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS. An Najm: 3-4)

Karenanya ia tidak takut jatuh miskin gara-gara sedekah. Justru ia yakin hartanya semakin bertambah. Bal yazdad, bal yazdad, bal yazdad. Minimal, bertambah berkah.

Sedekah Justru Membuat Kaya

Sedekah tidak membuat miskin. Justru sedekah akan membuat Anda kaya, karena Allah menyuburkannya.

يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. (QS. Al Baqarah: 276)

Saat menjelaskan ayat ini dalam tafsirnya, Ibnu Katsir mengatakan, “Allah memberitakan bahwa Dia menghapuskan riba dan melenyapkannya. Hal ini terjadi dengan cara ada kalanya Allah melenyapkan riba secara keseluruhan dari tangan pelakunya dan ada kalanya Allah mencabut berkah hartanya….”

Allah menyuburkan sedekah berarti menambah harta orang yang bersedekah dan memberkahinya. Ada kalanya Allah menambah kuantitas dan kualitas harta sehingga orang yang bersedekah semakin kaya dan berkah hartanya. Ada kalanya Allah meningkatkan kualitas hartanya sehingga semakin berkah, meskipun secara jumlah belum banyak bertambah.

Baca juga: Kisah Nyata Sedekah untuk Membayar Hutang

Bukti Sedekah Tidak Membuat Miskin

Suatu hari pasca perang Tabuk, kurma yang ditinggalkan para sahabat di Madinah menjadi busuk. Harganya pun jatuh. Para sahabat terancam rugi besar.

Abdurrahman bin Auf yang takut masuk surga terakhir karena terlalu kaya, ingin menggunakan kesempatan ini agar menjadi miskin dan bisa masuk surga lebih awal. Ia pun langsung menjual semua hartanya untuk membeli seluruh kurma busuk para sahabat. Abdurrahman bin Auf membelinya dengan harga tinggi, sama seperti harga kurma yang bagus.

Semua sahabat gembira. Mereka bersyukur kurmanya diborong Abdurrahman bin Auf dengan harga tinggi. Sedangkan Abdurrahman bin Auf juga bersyukur karena keinginannya untuk menjadi miskin akan terwujud. Harapannya untuk masuk surga lebih awal semakin besar.

Namun, tiba-tiba ada seseorang dari Yaman yang saat itu tengah dilanda pandemi. Ia mengaku diutus Raja Yaman mencari obat untuk penyakit menular dan obatnya adalah kurma busuk.

Utusan Raja Yaman itu kemudian memborong semua kurma milik Abdurrahman bin Auf dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa. Sedekah tidak membuat Abdurrahman bin Auf jatuh miskin, ia justru semakin kaya raya.

Coba lihat di sekeliling kita. Perhatikan orang-orang yang gemar bersedekah. Apakah sedekah membuat mereka miskin? Apakah mereka justru semakin kaya dan berkah hartanya? Anda sendiri bisa menjawabnya. [LAZ Ummul Quro]

Pin It on Pinterest

Share This