Sedekah memiliki banyak keutamaan. Jika kita kumpulkan ayat dan hadits tentangnya, niscaya kita bisa mendapati lebih dari sepuluh keutamaan sedekah. Di antara keutamaan itu adalah sedekah menghapus dosa.
Apa dalil sedekah menghapus dosa? Dosa apakah yang bisa terhapus dengan sedekah? Berikut ini penjelasannya.
Hadits Sedekah Menghapus Dosa
Terdapat beberapa hadits yang menunjukkan keutamaan sedekah ini. Di antaranya adalah tiga hadits di bawah ini.
يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ الصَّلاَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ حَصِينَةٌ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
Wahai Ka’ab bin Ujrah, shalat adalah pendekatan diri (kepada Allah), puasa adalah perisai, dan sedekah melenyapkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api. (HR. Tirmidzi dan Abu Ya’la; shahih)
أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ الصَّوْمُ جُنَّةٌ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلاَةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ
Maukah aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisasi, sedekah menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seseorang di tengah malam. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah; shahih lighairihi)
الْحَسَدُ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَالصَّلاَةُ نُورُ الْمُؤْمِنِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ
Hasad memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. Sedekah melenyapkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api. Shalat adalah cahaya orang beriman. Dan puasa adalah perisai dari api neraka. (HR. Ibnu Majah)
Baca juga: Apakah Kehilangan Uang Termasuk Sedekah
Penjelasan Sedekah Menghapus Dosa
Hadits-hadits di atas menjelaskan bahwa sedekah menghapus kesalahan atau dosa. Dosa apakah yang bisa terhapus dengan sedekah?
Sebagian ulama berpendapat bahwa yang terhapus adalah dosa-dosa kecil sebagaimana hadits keutamaan shalat Jumat yang menghapus dosa antara Juma’at satu dengan Jum’at berikutnya. Dalam Shahih Muslim, ujung hadits tersebut berbunyi:
مَا اُجْتُنِبَتْ الْكَبَائِرُ
…selama dia menjauhi dosa-dosa besar. (HR. Muslim)
Selain itu, hadits-hadits tentang keutamaan sedekah di atas menggunakan istilah al khati’ah (الخطيئة) yang artinya kesalahan atau dosa kecil. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَمَنْ يَكْسِبْ خَطِيئَةً أَوْ إِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِهِ بَرِيئًا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
Dan barangsiapa berbuat kesalahan atau dosa, kemudian dia tuduhkan kepada orang yang tidak bersalah, maka sungguh, dia telah memikul suatu kebohongan dan dosa yang nyata. (QS. An-Nisa: 112)
Baca juga: Kisah Nyata Hutang Lunas atas Pertolongan Allah
Kalaupun ada ulama yang menafsirkan dosa besar, itupun terbatas pada dosa kepada Allah. Sedangkan dosa besar yang terkait dengan hak manusia, taubatnya mensyaratkan mengembalikan hak orang tersebut atau meminta kehalalannya. Misalnya mencuri atau korupsi. Harus mengembalikan apa yang ia curi atau meminta kehalalan kepada orang yang hartanya ia curi. Wallahu ‘alam bish shawab. [MBK/LAZ Ummul Quro]