Sedekah memiliki keutamaan yang luar biasa. Pahala sedekah dilipatgandakan hingga 700 kali lipat. Bahkan, bisa lebih banyak lagi. Namun, ada tiga hal yang bisa menghapus pahala sedekah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan orang-orang yang beriman agar jangan sampai pahalanya terhapus. Amal-amalnya rusak.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu. (QS. Muhammad: 33)

Secara khusus terhadap rusaknya pahala sedekah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al Baqarah: 262)

Ayat ini menjelaskan orang-orang yang akan mendapat pahala sedekah 700 kali lipat. Namun, pahala itu bisa terhapus jika melakukan tiga hal sebagaimana Surat Al Baqarah ayat 262.

Tidak di Jalan Allah

Syarat pertama mendapatkan pahala sedekah hingga 700 kali lipat adalah infaq fi sabilillah. Infak di jalan Allah. Sa’id bin Jubair menjelaskan bahwa fi sabilillah dalam ayat ini dan ayat 261 adalah dalam rangka taat kepada Allah.

Maka, pemberian untuk bermaksiat kepada Allah bukanlah fi sabilillah dan akan menghapus pahala, meskipun orang menyebutnya sebagai sedekah. Misalnya mentraktir teman untuk minuman keras, memberikan uang kepada orang untuk berbuat kejahatan, dan sebagainya.

Manna (Menyebut-nyebut sedekah)

Kedua, yang menghapus pahala sedekah adalah menyebut-nyebut sedekah. Atau lebih tepatnya, mengungkit-ungkit sedekah. Dalam Surat Al Baqarah ayat 262, istilahnya adalah manna.

Menyebut-nyebut sedekah agar mendapat pujian termasuk riya’ dan tidak ikhlas. Sedangkan syarat diterimanya amal adalah ikhlas. Karenanya, riya’ atau manna menghapus pahala sedekah.

Ada pertanyaan, Murni menyebut-nyebut sedekah yang sudah dikeluarkan, tindakan murni tergolong apa? Menyebut-nyebut sedekah tergolong manna bahkan bisa termasuk riya’ yang membuat pahala sedekah menjadi terhapus.

Baca juga: Ayat tentang Orang Mati Ingin Hidup Kembali

Adza (Menyakiti Penerima)

Ketiga, yang bisa menghapus pahala sedekah adalah adza. Yakni menyakiti hati penerima sedekah. Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan, al adza (gangguan) adalah orang yang bersedekah membentak orang yang menerima sedekah, atau menghinanya, atau mencelanya.

Seluruh tindakan mengganggu dan menyakiti orang yang menerima sedekah baik berupa perkataan maupun perbuatan bis amenghapus pahala sedekah.

Demikian tiga hal yang bisa merusak pahala sedekah. Semoga kita semua bisa menghindarinya. Hingga sedekah kita Allah terima dan berkahi. [LAZ Ummul Quro]

Pin It on Pinterest

Share This