Ada hadits menarik tentang senyum dan sedekah. Benarkah senyum adalah sedekah? Bagaimana agar senyum menjadi sedekah dan pelajaran apa saja yang bisa kita ambil dari hadits tersebut? Langsung saja, kita simak haditsnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Hadits ini shahih. Dalam riwayat Imam Tirmidzi, hadits ini ada kelanjutannya, cukup panjang. Menjelaskan bahwa setiap kebaikan adalah sedekah. Sedangkan dalam riwayat Ibnu Hibban, matan haditsnya hanya berhenti di sini.
Dari riwayat Ibnu Hibban yang matannya pendek, hadits ini masuk dalam kategori jawami’ul kalim. Yakni perkataan yang singkat tetapi sangat padat dan kandungan maknanya sangat luas.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain sebagai berikut:
1. Pentingnya akhlak
Melalui hadits ini, kita mendapatkan pelajaran betapa Islam sangat menjunjung akhlak yang baik. Salah satunya adalah senyum di hadapan orang lain, terutama saudara seiman. Bahkan betapa pentingnya akhlak, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan baiknya akhlaq. (HR. Ahmad: shahih)
Baca juga: Ayat tentang Orang Mati Ingin Hidup Kembali
2. Senyum adalah sedekah
Hadits ini juga menjelaskan bahwa senyum adalah sedekah yang berpahala. Senyum yang bagaimana? Senyum di depan wajah saudara. Bukan senyum-senyum sendiri.
3. Sedekah tidak hanya harta
Dari hadits ini, kita juga mengetahui bahwa sedekah itu bukan hanya dengan harta. Senyum di depan saudara adalah sedekah, membaca tasbih adalah sedekah, setiap kebaikan adalah sedekah. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ
Setiap kebaikan adalah sedekah. (HR. Bukhari)
Hadits Ini juga menunjukkan perbedaan infak dan sedekah. Jika infak adalah pemberian kepada orang lain berupa harta, sedekah bisa berupa harta bisa pula non-harta seperti senyum dan beragam kebaikan lainnya.
4. Islam menginginkan masyarakat yang bersatu dan berkeadaban
Keempat, hadits ini menunjukkan bahwa Islam menghendaki masyarakat bersatu dan berkeadaban. Persatuan ini bisa terwujud manakala seluruh anggota masyarakat saling menghargai dan memuliakan. Saling berbuat baik dan tolong-menolong. Salah satunya bermula dari hal kecil seperti senyum dan menampilkan wajah cerah saat bertemu sesama.
Baca juga: Kisah Nyata Hutang Lunas dengan Sedekah
Demikian empat pelajaran dari hadits senyum adalah sedekah. Semoga bermanfaat dan membuat kita terinspirasi untuk bermuka cerah dan menampilkan senyum terbaik saat bertemu dengan saudara. Wallahu a’lam bish shawab. [LAZ Ummul Quro]