Kita semua pasti pernah mendengar sedekah jariyah. Salah satu amal yang pahalanya tidak terputus. Apa itu sedekah jariyah? Berikut ini pengertian sedekah jariyah dan dalilnya.
Bayangkan saat kita telah tiada. Meninggal dunia. Tentulah kita tak bisa lagi beramal. Tentulah kita tak bisa lagi berbuat kebaikan. Terhenti semua amal kita. Terhenti semua kebaikan kita. Namun, ternyata kita masih bisa panen pahala. Yakni ketika amal yang kita lakukan semasa hidup di dunia masih terus mengalirkan pahala.
Pengertian Sedekah Jariyah
Sedekah jariyah terdiri dari dua kata. Sedekah dan jariyah. Keduanya dari bahasa Arab: shodaqoh (صدقة) dan jariyah (جارية).
Secara bahasa, sedekah berasal dari kata shadaqa (صدق) yang artinya benar. Orang yang gemar bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Secara istilah, sedekah adalah pemberian kepada orang lain secara suka rela dan hukumnya sunnah.
Sedangkan jariyah berasal dari kata jara (جرى) yang artinya mengalir. Secara istilah, sedekah jariyah artinya sedekah yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah tersebut telah meninggal dunia.
Dari pengertian sedekah jariyah ini, kita mengetahui bahwa ada sedekah-sedekah tertentu yang pahalanya tidak akan terputus. Pahalanya akan terus mengalir meskipun orang yang bersedekah sudah meninggal dunia. Sehingga di alam barzakh, ia akan panen pahala yang terus mengalir.
Baca juga: 10 Keutamaan Sedekah
Dalil Sedekah Jariyah
Pengertian sedekah jariyah di atas sebenarnya mengacu dari hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ
Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya. (HR. Muslim)
Sedekah jariyah termasuk amal yang tidak terputus meskipun pelakunya sudah meninggal dunia. Pahalanya akan terus mengalir selama sedekah tersebut masih digunakan atau dimanfaatkan oleh orang lain.
Baca juga: Akibat Kurang Sedekah
Contohnya membangun masjid. Sejak berdiri masjid tersebut hingga kapan pun selama masjid masih berdiri dan kaum muslimin shalat di situ, pahalanya akan terus mengalir. Demikian pula membuat sumur. Selama airnya masih dimanfaatkan manusia, ia terus mengalirkan pahala meskipun orang yang membuatkan sumur tersebut telah tiada. Wallahu a’lam bish shawab. [Mbk/Lazuq.org]