Keutamaan infak atau sedekah sungguh luar biasa. Selain mendatangkan banyak kebaikan, keberkahan, dan pahala berlipat ganda, infak atau sedekah juga menghindarkan pelakunya dari banyak bahaya.

Di antaranya, orang yang suka berinfak akan terhindar dari empat bahaya berikut ini:

Terhindar dari Murka Allah

Ini yang paling utama, baik di dunia maupun di akhirat. Orang yang suka berinfak akan terhindar dari murka Allah Subhanahu wa Ta’ala.

إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مِيتَةَ السُّوءِ

Sesungguhnya sedekah itu meredamkan kemurkaan Tuhan dan menolak kematian yang buruk. (HR. Tirmidzi dan ia menyatakannya hasan)

Terutama sedekah rahasia, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

إِنَّ صَدَقَةَ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى

Sesungguhnya sedekah dengan sembunyi-sembunyi memadamkan murka Tuhan Yang Mahasuci lagi Mahatinggi. (HR. Thabrani; hasan lighairihi)

Yazid –salah seorang perawi hadits- menceritakan seseorang yang setiap kali melakukan satu dosa di hari itu, dia bersedekah dengan apa yang dia miliki. Meskipun hanya dengan secuil kue atau bawang. Dengan sedekahnya itu, ia berharap Allah mengampuni dan tidak memurkainya.

Baca juga: Sedekah Rahasia Meredam Murka Allah

Terhindar dari Su’ul Khatimah

Hadits di atas juga menunjukkan bahwa orang yang suka bersedekah akan terhindar dari kematian yang buruk (su’ul khatimah).

Telah masyhur kisah pelacur masuk surga karena menolong anjing. Dalam sebuah perjalanan, wanita itu melihat anjing yang sangat kehausan. Di situ ada sumur, tetapi anjing itu tidak bisa mengambil air dari sumur.

Maka wanita tersebut melepas sepatunya, menggunakan penutup kepalanya untuk menciduk air dari sumur dan memberikannya kepada anjing tersebut. Anjing itu pun selamat.

Atas kebaikannya tersebut, Allah mengampuni dosanya. Sebagian ulama menjelaskan, ia bertaubat sebelum ajal tiba, mendapatkan husnul khatimah, dan kemudian masuk surga.

غُفِرَ لِامْرَأَةٍ مُومِسَةٍ مَرَّتْ بِكَلْبٍ عَلَى رَأْسِ رَكِيٍّ يَلْهَثُ قَالَ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ فَنَزَعَتْ خُفَّهَا فَأَوْثَقَتْهُ بِخِمَارِهَا فَنَزَعَتْ لَهُ مِنْ الْمَاءِ فَغُفِرَ لَهَا بِذَلِكَ

Seorang wanita pezina diampuni oleh Allah. Dia melewati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya di sisi sebuah sumur. Anjing ini hampir saja mati kehausan. Si wanita tersebut lalu melepas sepatunya, dan dengan penutup kepalanya. Lalu dia mengambilkan air untuk anjing tersebut. Dengan sebab perbuatannya ini, dia mendapatkan ampunan dari Allah. (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Memberi minum anjing yang kehausan juga termasuk sedekah. Apalagi memberikan makan dan minum kepada orang yang sangat membutuhkan. Insya Allah ia juga membawa fadhilah terhidar dari su’ul khatimah.

Baca juga: 10 Keutamaan Sedekah

Terhindar dari Bala’ (Bencana)

Berikutnya, orang yang suka berinfak akan terhindar dari bala’ atau bencana. Terhindar dari musibah. Dan tentu saja, Allah yang melindungi dan menjaganya.

إِنَّ صَدَقَةَ الْمُسْلِمِ تَزِيدُ فِي الْعُمُرِ، وَتَمْنَعُ مِيتَةَ السُّوءِ، وَيُذْهِبُ اللَّهُ بِهَا الْكِبْرَ وَالْفَخْرَ

Sesungguhnya sedekah seorang muslim akan menambah umur, menolak kematian yang buruk, dan dengannya Allah melenyapkan sifat takabur dan angkuh. (HR. Thabrani)

Hadits ini menurut para ulama derajatnya dhaif. Namun secara matan, para ulama membenarkan bahwa sedekah itu menolak bala’. Misalnya Ibnu Qayyim Al Jauziyah. Ia mengatakan:

أَنَّهَا تَقِيَ مَصَارِعَ السُّوْءِ وَتَدْفَعُ البَلاَءَ حَتَّى إِنَّهَا لَتَدْفَعَ عَنِ الظَّالِمِ , قاَلَ إِبْرَاهِيْمُ النَّخَعِي: وَكَانُوْ يَرَوْنَ أَنَّ الصَّدَقَةَ تَدْفَعُ عَنِ الرَّجُلِ الظَّلُوْمِ ,وَتُطْفِئُ الخَطِيْئَةَ وَتَحْفَظُ المَالَ وَتَجْلِبُ الرِّزْقَ وَتُفْرِحُ القَلْبَ وَتُوْجِبَ الثِّقَّةَ بِاللهِ وَحُسْنَ الظَّنِّ بِهِ

Sungguh bersedekah itu mencegah kematian yang jelek, mencegah malapetaka (bala), sampai sedekah itu melindungi dari orang yang zalim. Ibrahim An-Nakha’i mengatakan, “Orang-orang dahulu memandang bahwa sedekah akan melindungi dari orang yang suka berbuat zalim.” Sedekah juga akan menghapus dosa, menjaga harta, mendatangkan rezeki, membuat gembira hati, serta menyebabkan hati yakin dan berbaik sangka kepada Allah.

Baca juga: Akibat Kurang Sedekah

Terhindar dari Sifat Takabur dan Angkuh

Orang yang suka bersedekah juga terhindar dari sifat takabur dan angkuh. Sebagaimana riwayat Thabrani di atas.

Orang yang banyak harta, ia punya potensi untuk sombong dan angkuh. Kesombongan dan keangkuhan itu satu paket dengan sifat bakhil alias kikir. Dan itulah yang terjadi pada Qarun. Ia menyombongkan hartanya sekaligus kikir tidak mau berzakat dan bersedekah.

Bahkan, setelah ditagih oleh Nabi Musa untuk mengeluarkan zakat, ia menolak dengan angkuh. Beralasan bahwa harta itu ia dapatkan dari ilmunya, mengapa ia harus membagikan kepada orang lain.

Sebaliknya, orang yang suka bersedekah, pada umumnya berangkat dari kesadaran bahwa harta itu anugerah Tuhan yang di dalamnya ada hak orang lain. Maka ia pun membagikan sebagiannya kepada orang lain dengan zakat, infaq, dan sedekah. Wallahu a’lam bish shawab. [LAZ Ummul Quro]

Pin It on Pinterest

Share This