Sedekah atau shodaqoh (صدقة) memiliki banyak keutamaan. Selain pahala sedekah berlipat ganda dan banyak keutamaan di akhirat kelak, sedekah juga memiliki berbagai keutamaan terkait dengan kebaikan di dunia. Salah satunya terkait dengan jodoh.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai salah satu keutamaan sedekah di dunia. Yakni, sebagai obat untuk orang yang sakit.

دَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ

Obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah. (HR. Abdu Dawud dalam Al-Marasil, Ath Thabrani dan Baihaqi)

Mayoritas ulama berpendapat bahwa sakit di atas maksudnya adalah sakit fisik. Sedekah berfungsi sebagai ikhtiar langit layaknya doa. Selain secara ilmiah juga terbukti bahwa saat seseorang sedekah atau memberi, ia menjadi lebih bahagia. Kebahagiaan ini berpengaruh pada hormon kebahagiaan yang menguatkan imunitas dan memicu penyembuhan.

Yang menarik, ada pula ulama yang menyebut bahwa jomlo juga termasuk salah satu penyakit. Karena sekian lama menanti datangnya jodoh bisa memunculkan kekhawatiran dan depresi. Dalam konteks ini, sedekah merupakan salah satu solusi.

Banyak kisah membeli jodoh dengan shodaqoh. Misalnya kisah wanita berusia 37 tahun. Ia mengalami kisah keajaiban sedekah, setelah sekian lama menanti calon imam yang tak kunjung tiba, tiba-tiba ada empat pria yang melamarnya. Waktunya hampir bersamaan. Setelah ia sedekah senilai empat meter kubik keramik masjid.  

Kisah lain terjadi pada teman saya sendiri. Saat keinginan menikah hadir dalam hati, akhwat ini mendapatkan nasihat dari salah seorang ustadz. Untuk ‘membeli jodoh’, ada kiat praktis melalui sedekah.

“Caranya, engkau sedekah senilai 10 persen biaya walimah. Sebab Allah akan melipatgandakan sedekah minimal 10 kali lipat.”

Akhwat tadi lantas berpikir, berapa biaya walimah yang ia butuhkan. Setelah tanya-tanya kepada beberapa teman terutama yang sudah menikah, ia mendapatkan informasi berapa rata-rata biaya walimah. Taruhlah contoh Rp 100 juta. Sepuluh persennya berarti Rp 10 juta.

Sedekah Rp 10 juta memang berat. Namun, tidak harus sekaligus. Jika bertahap selama setahun, artinya per bulan tidak sampai sejuta. Bismillah, ia pun bertekad melakukannya.

“Ya Allah, terimalah sedekah hamba dan mudahkanlah hamba menyempurnakan separuh agama hamba. Datangkan ikhwan shalih yang akan membimbing hamba mengarungi surga dunia dan Engkau abadikan cinta kami hingga surga yang sesungguhnya.”

Tidak lama setelah ia bersedekah senilai 10 persen dari biaya walimah yang ia inginkan, seorang pemuda shalih melamarnya. Bagaimana ia langsung tahu bahwa pemuda itu shalih? Sebab pemuda itu adalah tetangganya sendiri. Akhirnya mereka pun menikah dan kini telah memiliki buah hati. Masya Allah, tabaarakallah.  [MBK/LAZ Ummul Quro]

Pin It on Pinterest

Share This