Kita telah memasuki bulan Rajab. Artinya, sebentar lagi Ramadhan akan tiba. Sudahkah kita siap menyambutnya? Minimal dengan mengkondisikan ruhiyah kita melalui doa. Nah, berikut ini doa menyambut Ramadhan lengkap dengan arti dan maknanya.
Doa Menyambut Ramadhan dan Artinya
Ada sebuah doa menyambut Ramadhan yang sebagian ulama amalkan sejak bulan Rajab. Demikian pula, banyak umat mengamalkan doa ini. Yakni:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan. (HR. Baihaqi dan Thabrani)
Meskipun sebagian ulama menilai hadits ini dhaif, tetapi ia memiliki penguat beberapa hadits lain yang senada. Di antaranya adalah:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta berkahilah kami pada bulan Ramadhan. (HR. Ahmad)
Bahkan, kalau pun hadits-hadits penguat tersebut tidak mengangkat derajatnya dari dhaif, sebagian ulama masih memperbolehkan menggunakan hadits dhaif seperti ini untuk fadha’ilul amal, dzikir, dan doa. Termasuk Imam Nawawi. Karenanya, dalam Al-Adzkar karya beliau ada doa-doa yang bersumber dari hadits dhaif.
Baca juga: Dalil Zakat
Doa Menyambut Ramadhan dan Maknanya
Dua hal yang diminta dalam doa tersebut adalah keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban serta perjumpaan dengan bulan Ramadhan.
Berkah (barakah) artinya adalah ziyadatul khair. Bertambahnya kebaikan. Jadi, bukan bertambah kuantitasnya (saja) melainkan bertambah kualitasnya. Meskipun jumlahnya tidak banyak, jika itu membawa kebaikan, maka itu berkah. Sebaliknya, meskipun banyak, jika itu justru membawa keburukan, maka itu tidak berkah.
Misal seseorang yang penghasilannya Rp8 juta per bulan. Dengan penghasilan itu ia bisa menafkahi keluarga, bisa membiayai pendidikan anaknya, bisa zakat dan sedekah, bahkan bisa naik haji, maka itu berkah. Sebaliknya, seseorang yang penghasilannya beberapa kali lipat di atasnya tetapi justru habis untuk foya-foya dan bermaksiat, maka itu tidak berkah.
Pun dalam waktu. Sama-sama 24 jam dalam sehari tetapi ada yang habis untuk bermaksiat dan ada yang habis untuk taat. Mereka yang menggunakan waktunya untuk bermaksiat, berarti waktunya tidak berkah. Mereka yang menggunakan waktunya untuk ibadah, berbuat baik, dan berbagi manfaat untuk umat, berarti waktunya berkah.
Nah, demikian pula keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban yang kita minta melalui doa menyambut Ramadhan ini. Kita meminta kepada Allah agar uang kita, harta kita, waktu kita, keluarga kita, seluruh sumber daya kita, di bulan rajab dan Sya’ban ini semuanya berkah. Semuanya membawa dan menambah kebaikan.
Poin kedua yang kita minta adalah perjumpaan dengan Ramadhan. Sebenarnya, ini juga keberkahan tersendiri. Karena Ramadhan adalah bulan yang pernuh berkah.
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu. di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang/terjauhkan (dari kebaikan). (HR. Ahmad)
Ketika seseorang berjumpa dengan Ramadhan, ia mendapatkan kesempatan untuk menambah kebaikan dan pahala berlipat ganda. Mulai dari puasa yang pahalanya tak terbatas hingga amal-amal lainnya yang Allah lipat gandakan pahalanya. Dan yang paling luar biasa, ketika seseorang mendapatkan lailatul qadar yang keutamaannya lebih baik dari seribu bulan. Wallahu a’lam bish shawab. [Mbk/LAZUQ]