Islam mewajibkan zakat pada emas dan perak. Berapa nisab zakat perak, bagaimana cara menghitung, dan adakah syarat-syarat khusus? Berikut ini penjelasannya.
Dalil Wajibnya
Sebagaimana zakat emas, zakat perak hukumnya wajib berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah, dan ijma’ para ulama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
… Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (QS. At Taubah: 34)
مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلاَ فِضَّةٍ لاَ يُؤَدِّى مِنْهَا حَقَّهَا إِلاَّ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحَ مِنْ نَارٍ فَأُحْمِىَ عَلَيْهَا فِى نَارِ جَهَنَّمَ فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِينُهُ وَظَهْرُهُ كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ لَهُ فِى يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ الْعِبَادِ فَيُرَى سَبِيلُهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ
Tidaklah seseorang memiliki emas atau perak tapi tidak mengeluarkan zakatnya melainkan pada hari kiamat nanti akan disepuh untuknya lempengan dari api neraka, lalu dipanaskan dalam api neraka Jahannam, lalu disetrika dahi, rusuk, dan punggungnya dengan lempengan tersebut. Setiap kali dingin akan disepuh lagi dan disetrikakan kembali kepadanya pada hari yang ukurannya sama dengan lima puluh ribu tahun. Kemudian ia melihat tempat kembalinya apakah ke surga atau ke neraka. (HR. Muslim)
Baca juga: Pengertian Zakat
Nisab Zakat Perak
Nishab zakat perak adalah 200 dirham. Jadi, jika kita memiliki perak sebanyak 200 dinar selama satu tahun, zakatnya adalah 1/40-nya yakni 5 dirham.
Ketentuan ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
فَهَاتُوا صَدَقَةَ الرِّقَةِ مِنْ كُلِّ أَرْبَعِينَ دِرْهَمًا دِرْهَمًا وَلَيْسَ فِى تِسْعِينَ وَمِائَةٍ شَىْءٌ فَإِذَا بَلَغَتْ مِائَتَيْنِ فَفِيهَا خَمْسَةُ الدَّرَاهِمِ
Maka keluarkanlah zakat perak, yakni dari setiap 40 dirham adalah sebanyak satu dirham. Akan tetapi, tidak wajib mengeluarkan zakat jika jumlahnya hanya mencapai 190 dirham. Jika jumlahnya telah cukup 200, maka wajib mengeluarkan zakatnya sebanyak lima dirham. (HR. Tirmidzi; shahih)
Imam Tirmidzi menjelaskan, “Hadits ini menjadi pedoman di kalangan para ulama bahwa tidak wajib zakat jika dirham tersebut kurang dari lima uqiyah. Satu uqiyah ialah 40 dirha. Jadi, lima uqiyah sama dengan 200 dirham dan 200 dirham sama dengan 22 7/9 rial, sama dengan 555 ½ qirisy Mesir.”
Sayyid Sabiq menjelaskan, emas dan perak zakatnya terpisah. Siapa yang memiliki emas tapi tidak memenuhi nisab dan memiliki perak juga tidak memenuhi nisab, ia tidak perlu menggabungkan keduanya.
“Seperti halnya sapi dengan kambing. Jika seseorang memiliki 199 dirham dan 19 dinar, ia tidak wajib zakat,” terangnya dalam Fiqih Sunnah.
Baca juga: Orang Mati Ingin Hidup Lagi untuk Bersedekah
Cara Menghitung Zakat Perak
Sebagaimana penjelasan di atas, nisab zakat perak adalah 200 dirham. Syaikh Mushtafa Al Bugha dalam Fikih Manhaji menjelaskan, 1 dirham nilainya 33,6 perak. Maka 200 dirham sama dengan 672 gram perak. Sedangkan menurut Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu, pendapat yang paling teliti, 200 dirham sama dengan 595 gram.
Jadi, nisab zakat ini adalah 595 gram dengan sakatnya sebesar 1/40 atau 2,5 persen. Jadi, jika kita memiliki perak 5.950 gram, zakatnya 29,75 gram perak.
Nishab zakat perak | 200 dirham (595 gram) |
Kadar zakat perak | 2,5 persen |
Haul | 1 tahun |
Jika belum mencapai 595 gram, misalnya 590 gram, belum wajib zakat. Setelah mencapai 595 gram, zakatnya 2,5 persen. Demikian cara menghitung zakat perak. Wallahu a’lam bish shawab. [LAZ Ummul Quro]