Hidup bukan tentang juara. Lebih dari itu, hidup adalah tentang bagaimana kita mengambil peran positif dalam kehidupan itu sendiri.

Banyak hal di dunia ini yang dikompetisikan, diranking, dan dibobotkan. Kita sibuk mencari dan menentukan juara, pemenang, dan nomor satu. Merumuskan siapa yang menjadi juara, apa yang nomor satu, dan siapa pemenang. Secara tidak sadar ada hirarki yang dibentuk oleh masyarakat sendiri. Penggolongan, kesenjangan, dan perbedaan diciptakan oleh masyarakat sendiri.

Jika kita renungkan, pemenang tidak akan ada tanpa para sosok yang ‘kalah’. Ranking satu tidak mungkin muncul tanpa ada nomor dua, tiga, empat, dan seterusnya.  Bintang yang dibanggakan bisa sedemikian tampak cemerlang karena ada gelap malam yang sangat pekat.

Tidak semua dari kita harus menjadi bintang. Perlu yang bersungguh-sungguh menjadi gelap malam agar bintang bersinar terang. Pada secangkir kopi pun tidak harus semua menjadi kopi. Perlu yang bersungguh-sungguh menjadi air, cangkir, bahkan sendok untuk sebatas mengaduk kemudian dipisahkan.

Hidup ini tidak sebatas tekad dalam berkompetisi. Lebih dari itu, hidup ini adalah tentang keberanian mengambil peran. Ketika di hadapan kita diperlukan sebuah performa untuk kebaikan, kita berani mengambil peran sebagai apa?

Sekecil apa pun peran yang kita mainkan dalam grand desain kebaikan adalah bagian dari kontribusi positif. Oleh karena itu, perlu kesungguhan kendati posisi kita bukan utama. Contoh kecil adalah saat bergabung pada komunitas peduli dhuafa. Seratus ribu infak kita bisa menjadi bagian dari jutaan infak bersama. Dalam program bedah rumah, meski kontribusi kita sebatas satu karung semen sudah bisa mewujudkan rumah layak huni.

Akan lain cerita jika kita memilih tidak mengambil peran. Kita tidak akan pernah menjadi bagian dari sebuah bangunan kebaikan yang bisa jadi sangat besar dan istimewa di hadapan Allah Swt.

Sekali lagi, yang terpenting adalah mengambil peran. Aktif berkontribusi positif. Tidak harus menjadi seperti orang lain, apalagi berambisi nomor satu. Percayalah, peran sederhana sangat penting dalam sebuah bangunan kebaikan.[]

Pin It on Pinterest

Share This