Surya dan Fuan terlahir normal seperti bayi lainnya. Namun di masa pertumbuhannya, ketika Surya berusia 8 bulan dan Fuan berusia 2 tahun, kakak beradik ini mengalami panas tinggi hingga menyebabkan kejang-kejang.
Tidak sekali dua kali Surya dan Fuan mengalami panas tinggi dan berakhir kejang-kejang. Kejadian ini terus berulang. Surya dan Fuan sempat dibawa ke rumah sakit untuk diperiksakan. Namun keterbatasan biaya membuat kedua orang tua Surya dan Fuan tidak sanggup melanjutkan pengobatan di rumah sakit. Sehingga, lambat laun tubuh kakak beradik ini mengalami kaku dan sulit untuk berbicara sampai sekarang.
Surya dan Fuan bukan berasal dari keluarga berada. Sang ayah bekerja sebagai penjual jajanan sekolah keliling dengan penghasilan tak menentu. Sementara ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga. Meski keduanya bekerja, namun penghasilan yang diperoleh hanya cukup untuk kebutuhan dapur. Ditambah kondisi saat ini dimana sekolah-sekolah diliburkan akibat pandemi, pendapatan sang ayah pun turut kena imbas, kian hari kian menipis. Sementara kebutuhan sehari-hari Surya dan Fuan seperti popok, susu formula, tidak bisa ditangguhkan. Mereka hanya bisa mengandalkan bantuan dari pemerintah.
Selama ini, Surya dan Fuan juga jarang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat untuk pengobatan mereka. Terkadang ayah dan ibu harus berangkat sendiri membawa kakak beradik ini untuk terapi. Perjalanan membawa Surya dan Fuan ke rumah sakit ini tentu membutuhkan biaya tidak sedikit. Namun kedua orang tua Surya dan Fuan tetap memperjuangkan kesembuhan buah hatinya. Besar harapan mereka agar kelak Surya dan Fuan bisa memiliki kondisi yang lebih baik lagi. Hanya saja, untuk saat ini pengobatan terpaksa terhenti karena mereka tidak lagi bisa membawa Surya dan Fuan terapi di RS besar.
Melihat buah hati dapat tumbuh dan berkembang normal adalah harapan semua orang tua. Tidak terkecuali kedua orang tua Surya dan Fuan. Besar harapan mereka agar Surya dan Fuan bisa kembali sehat dan dapat hidup dengan normal seperti anak-anak seusianya. Pergi ke sekolah, bermain dan bercanda bersama teman, serta menggapai mimpi-mimpi yang tergantung di luasnya semesta. Namun Tuhan punya kehendak lain sehingga Surya dan Fuan hanya bisa berbaring di tempat tidur dan duduk diatas kursi roda untuk membantu aktifitas mereka.
#KawanBaikQu, jangan biarkan mimpi Surya dan Fuan dan kedua orang tua mereka terkubur karena keadaan. Mari jadi harapan bagi Surya dan Fuan untuk sembuh dan hidup dengan lebih baik lagi.