Ramadhan dan Syawal telah terlewati. Meski semakin panjang jarak kita dengan Ramadhan, semoga tidak memporak-porandakan tatanan iman dan takwa kita yang telah terbentuk di Bulan Suci. Mari kita rawat iman dan takwa kita sebaik mungkin.
Ramadhan memiliki sejuta makna, salah satunya adalah tentang melapangkan dada. Selama bulan Ramadhan kemarin kita dilatih untuk mengendalikan diri dari semua hal. Tidak hanya hal yang dilarang oleh Allah SWT melainkan juga yang boleh juga kita dilatih untuk menahan diri. Makan dan minum dikendalikan saat Ramadhan. Ada jam tertentu kitab oleh melakukannya dan selama jam sekian kita diminta menahan dari itu. Amarah, prasangka buruk, dan nafsu-nafsu negatif juga kita tahan, kita kendalikan.
Ramadhan juga melatih kita mengendalikan apa yang menjadi kebutuhan dan apa yang menjadi kemauan. Selain totalitas ibadah, daya beli kita benar-benar diuji saat Ramadhan. Tidak sedikit kita kalap dan begitu boros berbelanja apa saja tanpa terkendali.
Ramadhan melatih kita untuk mengendalikan semua yang ada pada diri kita, baik yang berhubungan dengan diri kita sendiri maupun yang berhubungan dengan orang lain.
Oleh karenanya, salah satu indikator keberhasilan kita dalam “pelatihan-pelatihan” selama Ramadhan adalah kemampuan kita dalam mengendalikan, baik mengendalikan diri pribadi, keluarga, sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain.
Jika kita telah lulus Ramadhan dengan baik, memiliki pengendalian yang baik, maka kitab isa mencapai kondisi paling dasar dalam habluminannas (hubungan sosial), yakni berlapang dada. Agaknya, inilah mengapa sebelum datang Syawal yang kita saling memaafkan, kita dilatih dulu di Bulan Ramadhan. Andai sebelum dilatih mengendalikan diri, mungkin kita akan berat berlapang dada untuk memaafkan orang lain.
Sekarang dua bulan Ramadhan berlalu, bagaimana kondisi kita? Masihkah pengendalian diri itu ada pada diri kita? Bagaimana kualitas lapang dada kita?
Mari terus melatih diri untuk berlapang dada dengan menjaga diri agar memiliki pengendalian diri yang baik. Caranya, dengan memperbanyak puasa sunnah dan ibadah-ibadah lain. Juga, berdoa agar Allah SWT membimbing kita.
