Kita perlu memahami sejatinya saling tolong menolong memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu menjaga martabat orang lain. Hal ini sering terabaikan saat bersanding dengan semangat berbuat kebaikan. Tidak salah memviralkan kebaikan agar banyak yang terinspirasi dan mengikuti. Akan tetapi menjaga agar tidak merendahkan siapa pun juga menjadi hal yang perlu kita upayakan.

Sudah tidak diragukan lagi saat kita membahas Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk adalah penderma. Tidak perlu dibuktikan lagi seberapa besar antusias masyarakat Indonesia untuk melakukan kegiatan sosial, hadir dalam tugas-tugas kemanusiaan, bergotong royong, saling menolong, dan segala hal bidang sosial. Semua kebaikan yang ad aitu mari kita komitmenkan agar diiringi dengan upaya menjaga martabat juga.

Yang pertama, kita upayakan agar penerima kebaikan kita tetap mulia. Kita tahu, tidak ada manusia yang suka terus-terusan menjadi posisi ‘tangan di bawah’. Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk bisa berbuat, memberi, menguatkan, merangkul, dan seterusnya. Jadi, saat kita mengulurkan tangan untuk membantu orang lain, sebisa mungkin kita jaga agar penerima tetap termuliakan.

Cara memuliakan penerima kebaikan kita antara lain, dengan sikap sopan santun, meminta maaf karena tidak bisa membantu banyak, dan memohon doa dari mereka. Kita harus ingat, bahwasanya kemampuan kita memberi dan menolong adalah nikmat dari Allah SWT bukan kehebatan kita. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita rendah hati. Pemberian dan pertolongan itu adalah hak mereka yang dititipkan Allah SWT melalui kita. Sudah selayaknya, kita menyampaikannya dengan baik-baik.

Kedua, kita upayakan agar orang lain meneladani perbuatan baik kita dengan tetap mulia. Mengajak banyak orang untuk berbuat baik adalah sebuah inspirasi sosial yang tidak semua orang bisa dan mau melakukan. Kadang, untuk menjaga kemurnian Ikhlas seseorang tidak menampakkan pemberian. Ada pula yang bersemangat untuk menularkan dengan melakukan syiar dari apa yang telah dilakukan. Keduanya sama-sama baik.

Jika kita ingin menginspirasi banyak orang untuk melakukan kebaikan yang sama dengan kita maka sertai keteladanan itu dengan sikap bijaksana dan tetap sopan santun. Gunakan kata-kata positif yang memang tujuannya mengajak kebaikan. Hindari kata-kata yang menggiring opini negative dan menghakimi.

Kita harus benar-benar memahami bahwa gerakan kebaikan yang ingin kita viralkan tidak selalu harus diikuti orang lain. Jika orang tidak mengikuti gerakan kebaikan kita, maka kita hendaknya berprasangka baik. Bisa jadi mereka telah melaksanakan tanpa kita tahu atau mungkin mereka melakukan dalam bentuk yang lain.

Pin It on Pinterest

Share This