Salah satu ayat tentang zakat adalah Surat An Nisa ayat 162. Apa arti ayat tersebut dan bagaimana penjelasannya? Berikut ini ayat, terjemah, dan tafsir singkatnya.
Surat An Nisa Ayat 162 dan Artinya
لَكِنِ الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ مِنْهُمْ وَالْمُؤْمِنُونَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَالْمُقِيمِينَ الصَّلَاةَ وَالْمُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالْمُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ أُولَئِكَ سَنُؤْتِيهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا
Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. (QS. An Nisa: 162)
Baca juga: Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 277
Tafsir Singkat An Nisa 162
Surat An Nisa ayat 162 merupakan rangkaian ayat tentang Bani Israil. Pada ayat 160, Allah mencela mereka karena kezaliman orang-orang Yahudi antara lain menghalangi manusia dari jalan Allah dan memakan riba. Pada ayat 162 ini, Allah memuji orang-orang yang berilmu sebab mereka beriman, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Zakat merupakan antitesa dari riba.
لَكِنِ الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ مِنْهُمْ
Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka
Menurut Ibnu Katsir, maksudnya adalah orang-orang yang kuat agamanya. Mereka memiliki kedudukan yang kuat dalam bidang ilmu yang bermanfaat. Syekh Wahbah Az Zuhaili mencontohkan misalnya Abdullah bin Salam dan Ka’ab Al Ahbar.
Mereka dan orang-orang mukmin beriman kepada Al-Qur’an, beriman kepada kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an, mendirikan shalat, menunaikan zakat, serta beriman kepada Allah dan hari akhir. Mereka ini akan mendapat pahala yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ayat ini menggunakan istilah muqiimiinash shalat (orang-orang yang mendirikan shalat). Maknanya adalah mereka melaksanakan shalat dengan sempurna, memenuhi rukun dan syaratnya, serta berusaha menghadirkan khusyu’ dalam shalat. Sedangkan mu’tunnaz zakat maknanya adalah mereka menunaikan zakat dengan sempurna tanpa mengurangi dan menangguhkan serta menyampaikan dengan baik kepada yang berhak menerima zakat.
Zakat di sini menurut Ibnu Katsir memiliki tiga penafsiran yakni zakat mal, zakat fitrah, dan keduanya.
Baca juga: Dalil Zakat
Pahala Besar Zakat dalam An Nisa 162
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa pahala besar yang akan Allah anugerahkan kepada orang-orang mukmin yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat adalah surga. Demikian pula mufassirin yang lain seperti Syekh Wahbah Az Zuhaili juga menjelaskan hal yang sama.
“Allah akan memberikan pahala yang agung yang hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala saja yang mengetahui bentuk dan gambarannya, yaitu surga,” tulis Syekh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir. Wallahu a’lam bish shawab. [Mbk/LAZ Ummul Quro]