Hari Jumat merupakan sayyidul ayyam, penghulu atau pemimpin hari. Ia lebih utama daripada hari-hari lainnya. Demikian pula sedekah Jumat, memiliki keutamaan yang lebih istimewa daripada sedekah pada hari lainnya.

Keutamaan Hari Jumat

Hari Jumat memiliki banyak keutamaan. Tiga di antaranya adalah hari Jumat merupakan hari paling baik, di dalamnya ada waktu yang sangat mustajabah, dan Rasulullah melihat shalawat-shalawat umatnya.

1. Hari Paling Baik

Hari Jumat merupakan hari paling baik dalam satu pekan. Daripada hari-hari lainnya, Jumat merupakan sebaik-baik hari. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Sebaik-baik hari yang pada hari itu terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan dari surga. Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari jumat. (HR. Muslim dan Tirmidzi)

2. Waktu Mustajabah untuk Berdoa

Hari Jumat adalah waktu mustajabah untuk berdoa. Khususnya pada waktu yang Rasulullah sebutkan dalam sabdanya:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ . وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: “Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa di waktu itu, pasti diberikan apa yang ia minta.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu itu antara khutbah hingga selesainya Shalat Jumat. Sedangkan sebagian lainnya berpendapat bahwa waktu itu antara Ashar hingga matahari terbenam.

Baca juga: Sedekah adalah Bukti Keimanan

3. Hari Diperlihatkan Shalawat kepada Rasulullah

Hari Jumat merupakan hari yang istimewa. Salah satu keistimewaannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat shalawat-shalawat umatya pada hari itu.

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

Perbanyaklah bersholawat kepadaku pada hari Jumat, karena sesungguhnya sholawat umatku diperlihatkan kepadaku pada setiap hari Jumat. Siapa saja yang paling banyak sholawatnya, maka ia menjadi orang yang paling dekat kedudukanya dariku. (HR. Baihaqi)

Baca juga: Kisah Nyata Hutang Lunas atas Pertolongan Allah

Keutamaan Sedekah Jumat

Sedekah Jumat adalah sedekah pada hari Jumat. Karena hari dalam penanggalan hijriyah bermula sejak terbenamnya matahari, maka sedekah tersebut bisa malam Jum’at hingga Jum’at petang sebelum matahari terbenam.

Sebenarnya, dari keutamaan hari Jumat saja sudah terbayang istimewanya sedekah pada hari tersebut. Namun untuk lebih menegaskan, bacalah hadits yang merangkum seluruh keutamaan ini.

الصَّدَقَةُ تَضَاعَفُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ

Sedekah itu pahalanya berlipat ganda pada hari Jumat. (HR. Abi Syaibah)

Maksud hadits ini, sedekah Jumat pahalanya berlipat ganda dari hari-hari lainnya. Meskipun di hari lain sedekah juga bisa mendapatkan pahala 700 kali lipat. Sebagaimana firman-Nya:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 261)

Dalam Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim Al Jauziyah mengatakan, “Sesungguhnya sedekah pada hari Jumat itu memiliki kelebihan dari hari-hari lainnya. Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam sepekan, seperti sedekah pada bulan Ramadhan jika dibandingkan dengan seluruh bulan lainnya.”

Tertulis dalam Tuhfah al-Habib ‘ala Syarh al-Khatib yang membahas mengenai hari Jumat, “Disunnahkan memperbanyak sedekah dan berbuat kebaikan di siang dan malam hari Jumat. Juga disunnahkan memperbanyak shalawat atas Rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam di siang dan malam harinya berdasarkan khabar.”

Imam Syafi’i dalam Al Umm menjelaskan, “Perbanyaklah bersedekah sebagai amalan hari Jumat. Sedekah bisa berupa uang, makanan, atau lainnya. Jangan takut uang menjadi habis jika bersedekah. Karena Allah akan melipatgandakan pahala sedekah. Bahkan Allah akan menambah rezeki jika kita bersedekah. Nabi bersabda, ‘Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan”.

Intinya, selain mendapatkan keutamaan sedekah secara umum, sedekah Jumat pahalanya lebih berlipat. Keutamaannya juga lebih dahsyat daripada sedekah pada hari-hari lainnya. Wallahu a’lam bish shawab. [LAZ Ummul Quro]

Pin It on Pinterest

Share This