Ummu Rifqi, namanya. Saat menghadiri sebuah acara yang di dalamnya ada penggalangan dana, ia sempat bingung. Pasalnya karyawati itu hanya membawa uang puluhan ribu.

“Kamu sedekah apa, Ren?” tanya Ummi Rifki pada teman di sampingnya.
“Ini aku bawa beberapa uang ratusan ribu.”

“Waduh, aku sedekah apa ya? Cuma bawa uang puluhan ribu nih.” Ummu Rifqi agak galau. Merasa kurang pantas kalau Cuma sedekah empat puluh ribu. Tiba-tiba ia teringat di tangannya ada gelang emas 5 gram. Baru dibelinya dua hari lalu.

“Apa aku sedekahkan gelang ini saja ya? Tapi masak harus ini. Ini hasil kerja beberapa waktu,” batinnya sempat bimbang.

Sementara ia masih galau memikirkan, orang-orang lain sudah ramai meletakkan sedekahnya di hamparan kain yang panitia sediakan. Ada yang sedekah jam tangan, ada yang perhiasan, paling banyak berupa uang.

“Sedekahkan gelang ini atau nggak ya?” Ummu Rifqi masih agak bimbang. Dielus-elusnya gelang itu. Lantas ia menata hati lalu berkata dalam hati. “Ya Allah, dulu aku dilahirkan tidak membawa apa-apa, dan jika aku meninggal pun tidak akan membawa apa-apa,”.

Dengan mengucap basmalah, Ummu Rifqi bangkit dari kursinya. Dengan mantap ia lepas gelangnya dan ia letakkan di hamparan kain tempat sedekah itu. “Ya Allah aku memohon kepadaMu semoga aku bisa mengirim saudara-saudaraku untuk menunaikan umroh,” demikian doanya.

Saat mengetahui Ummu Rifqi menyedekahkan gelangnya, sang suami terkejut. (Baca juga: Keutamaan Sedekah)

“Hah, disedekahkan?! Yang, gelang itu kan baru kamu beli dua hari lalu, kok malah disedekahkan sih?!” kata suami menyayangkan.

Ummu Rifqi menenangkan suaminya. Ia ingin suaminya memahami dan meridhai. “Semua itu kan juga dari Allah, dan aku kembalikan lagi kepada Allah, semoga mendapat pinjaman yang lebih baik lagi.

Hari berganti hari. Pekan demi pekan berlalu. Ummi Rifqi pun melupakan sedekah itu. Hingga suatu hari, ia mendapat kejutan luar biasa.

Untuk menunjang kinerja, Ummu Rifki mendapat fasilitas mobil baru. Perusahaan tempatnya bekerja menyuruhnya membeli mobil baru. Perusahaan yang menanggung pembayarannya secara kredit sesuai plafon anggaran.

“Subhanallah… walhamdulillah…,” ucap Ummu Rifki sambil terisak. Ia kembali ingat dengan sedekahnya. Mungkin berkat sedekah gelang baru itu ia kini mendapat mobil baru.

Mobil itu sangat bermanfaat bagi keluarganya. Ia tak perlu lagi pakai kehujanan saat berangkat dan pulang kerja. Ia juga bisa membantu suaminya yang baru saja mengembalikan mobil dinas karena resign untuk memulai usaha.

“Ya Allah, sungguh indah sekali skenario-Mu,“ kata Ummu Rifki merasakan betapa luar biasanya kisah keajaiban sedekah yang ia alami. [LAZ Ummul Quro]

*Diadaptasi dari Dahsyatnya Sedekah 3 karya Tim Program Pembibitan Penghafal Al Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an

Pin It on Pinterest

Share This