Banyak kisah sedekah yang luar biasa ajaibnya. Mulai zaman Nabi hingga saat ini. Dari yang berbuah solusi atas problematika kehidupan hingga berbagai bentuk keberkahan.
Kisah ini terjadi sekitar 25 tahun yang lalu. Ustadz Gatot, namanya. Dai yang berdomilisi di Surabaya ini merupakan teman Ustadz Yusuf Mansur.
Hari itu Ustadz Gatot hendak membayar ongkos naik haji (ONH). Belum semahal sekarang. ONH di tahun itu hanya Rp 6 juta. Ustadz Gatot yang punya uang 3 juta, ingin membayarkannya agar segera mendapat nomor antrian haji.
Haji adalah rukun Islam kelima. Bagi orang yang mampu, berhaji sama wajibnya dengan sholat, puasa dan zakat. Setiap muslim pasti ingin menyegerakan naik haji. Apalagi dai seperti Ustadz Gatot.
Namun, sebelum sampai di Bank yang dituju, Ustadz Gatot dihubungi oleh adiknya. “Mas, tolong pulang sekarang juga. Ada urusan di rumah yang sangat membutuhkan uang”
“Butuh uang berapa?”
“Tiga juta, Mas”
“Ya Salaam…” Kok jumlahnya pas banget dengan uang yang hendak disetorkan buat ONH.
Ustadz Gatot tidak meneruskan perjalanannya ke Bank. Ia berbelok ke rumah orangtuanya. “Jika saya tidak menyetorkan ONH, saya nggak dapat antrian. Tapi jika saya tidak membantu keluarga, mereka akan kesulitan,” demikian diskusi batinnya.
Setor ONH dan sedekah merupakan dua amal shalih berpahala besar. Namun untuk saat ini, sedekah kepada keluarga jauh lebih mendesak. Ustadz Gatot memilih menolong keluarga. Ia berharap kelak bisa naik haji meskipun saat ini harus tertunda.
“Berhaji itu menjadi tamu Allah. Jika Allah menghendaki, insya Allah nanti saya dapat rejeki lagi dan bisa naik haji,” demikian keyakinan Ustadz Gatot.
Sesampainya di rumah, tanpa ragu Ustadz Gatot menyedekahkan uangnya. Tujuan awal setor ONH pun batal. Rencana berangkat haji seakan tertunda.
Delapan bulan berikutnya, Ustadz Gatot ditelpon oleh Pemkot Surabaya.
“Ustadz Gatot mau pergi haji?”
“Siapa yang tidak ingin pergi haji?” jawab Ustadz Gatot dengan balik bertanya.
“Begini ustadz. Kalau Ustadz Gatot mau pergi haji, tolong Ustadz datang ke kantor. Ini ada satu petugas yang tidak jadi berangkat dan Ustadz Gatot dipilih untuk menggantikannya”
Allahu akbar! Ustadz Gatot yang tampaknya tertunda naik haji, ternyata justru Allah mempercepat mengundangnya dengan cara tak terduga. Sungguh keberkahan dan keajaiban yang luar biasa. Masalah keluarga selesai dengan sedekahnya, dan Ustadz Gatot bisa naik haji tanpa biaya. Bahkan jauh lebih cepat dari harapannya.
Banyak kisah sedekah lain yang tak kalah ajaibnya. Semoga kisah-kisah seperti ini semakin memotivasi kita untuk giat bersedekah. Semoga Allah menerima sedekah kita dan mengkaruniai keutamaan sedekah kepada kita sebagaimana janji-Nya. [Laz Ummul Quro]