Bagaimana jika engkau tidak kerja tetapi terus mendapatkan penghasilan? Tentu semua orang menyukainya. Nah, seperti passive income, amal jariyah tetap mengalir pahalanya meskipun seseorang telah meninggal. Pasti kita semua menginginkannya.
Setiap manusia pasti akan meninggal. Setelah meninggal, manusia tidak lagi bisa beramal. Putuslah amalnya. Namun, ada tiga amal yang pahalanya tidak akan terputus meskipun pelakunya telah meninggal dunia. Inilah amal jariyah.
Pengertian Amal Jariyah
Amal jariyah adalah perbuatan baik atau kebajikan yang manusia lakukan, mendapatkan ridha Allah dan pahalanya mengalir terus tanpa terputus.
Berbeda dengan amal lain yang pahalanya terhenti ketika manusia berhenti melakukannya, amal jariyah pahalanya terus mengalir kepadanya. Ketika ia telah berada di alam barzakh, pahala itu tetap mengalir. Seakan-akan ia terus beramal dan mendapatkan pahala. Seperti passive income hasil investasi atau penghasilan yang terus mengalir dari multi-level marketing karena ia telah sukses membangun jaringan dan banyak downline.
Baca juga: Pengertian Zakat
Tiga Amal Jariyah
Di antara amal yang pahalanya mengalir terus tanpa terputus ada tiga sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sabdakan:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya. (HR. Tirmidzi dan An-Nasa’i)
Dari hadits ini kita mengetahui ada tiga amal yang takkan terputus pahalanya meskipun pelakunya sudah meninggal dunia. Tiga amal itu adalah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan.
Baca juga: 10 Hadits tentang Sedekah
Sedekah Jariyah
Sedekah jariyah adalah sedekah yang pahalanya akan terus mengalir sepanjang apa yang ia sedekahkan masih bermanfaat untuk orang lain. Umumnya, sedekah jariyah ini berupa bangunan atau infrastruktur yang bermanfaat bagi banyak orang.
Contohnya adalah membangun masjid, mendirikan pesantren, sedekah mendirikan gedung sekolah, sedekah untuk memperbaiki jalan atau jembatan, mendirikan rumah sakit, membuat sumber air (sumur), dan sebagainya. Berbagai macam wakaf bisa masuk dalam kategori ini. Demikian juga sedekah mushaf Al-Qur’an dan mencetak buku-buku Islam. Selama mushaf dan buku tersebut masih dimanfaatkan, pahalanya akan terus mengalir.
Baca juga: Orang Mati Ingin Hidup Lagi untuk Bersedekah
Ilmu yang Manfaat
Misalnya seorang ulama yang mengajarkan ilmunya lantas murid-muridnya mengamalkan ilmu itu. Mereka juga mengajarkannya kepada murid-murid mereka. Demikian terus menerus pewarisan ilmu itu berlangsung, mengalir pula pahalanya meskipun sang ulama telah meninggal ratusan tahun yang lalu.
Demikian pula jika seorang ulama menulis kitab lalu generasi berikutnya mengkaji kitab itu. Maka, secara terus menerus pahalanya juga mengalir kepada sang penulis.
Bagi Anda yang tidak memiliki kafa’ah syar’i, masih terbuka mendapatkan pahala tanpa putus dari ilmu lainnya. Yang penting ilmu itu tidak bertentangan dengan agama dan membawa kemanfaatan bagi umat manusia. Maka guru dan dosen juga bisa mendapatkan amal jariyah dari jalan kedua ini.
Baca juga: kisah Nyata Sedekah untuk Membayar Hutang
Anak Shalih yang Mendoakan Orang Tuanya
Sebenarnya, doa setiap muslim pasti akan sampai kepada muslim lainnya meskipun ia telah meninggal dunia. Namun, anak-anaknya sendiri tentulah lebih istimewa. Ia mendoakan secara khusus untuk orang tuanya. Bahkan setiap ibadah dan kebaikan yang anak lakukan, orang tua yang telah mengasuh dan mendidiknya juga mendapatkan pahala tanpa mengurangi pahala anak itu sedikitpun.
Demikian pula cucunya, cicitnya. Terus mengalir pahala mereka kepada muslim tersebut meskipun telah berpuluh tahun berada di alam barzkah menanti datangnya hari kiamat. Wallahu a’lam bish shawab. [LAZ Ummul Quro]