Setiap muslim pasti ingin bisa bersedekah setiap hari. Apalagi setelah mengetahui sabda Rasulullah bahwa muslim itu ‘wajib’ bersedekah setiap hari. Bagaimana caranya agar bisa sedekah setiap hari?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kiat agar bisa sedekah setiap hari. Beliau memulainya dengan mensabdakan bahwa setiap muslim ‘wajib’ bersedekah. Lalu sahabat bertanya bagaimana jika tidak punya uang atau harta untuk bersedekah. Lantas Rasulullah mensabdakan apa yang perlu seorang muslim lakukan.
عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ . فَقَالُوا يَا نَبِىَّ اللَّهِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ قَالَ يَعْمَلُ بِيَدِهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ. قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَجِدْ قَالَ يُعِينُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ. قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَجِدْ . قَالَ فَلْيَعْمَلْ بِالْمَعْرُوفِ ، وَلْيُمْسِكْ عَنِ الشَّرِّ فَإِنَّهَا لَهُ صَدَقَةٌ
“Setiap muslim wajib bersedekah.” Sebagian sahabat bertanya, “Ya Nabi Allah, bagaimana orang yang tidak punya?” Rasulullah bersabda, “Hendaklah ia berusaha dengan tangannya, hingga menguntungkan dirinya, lalu ia bersedekah.” Mereka bertanya lagi, “Jika tidak ada?” Rasulullah bersabda, “Hendaklah ia menolong yang didesak oleh kebutuhan dan yang mengharapkan bantuan orang lain.” Mereka bertanya lagi, “Jika jika ada juga?” Rasulullah bersabda, “Hendaklah ia melakukan kebaikan dan menahan diri dari kemungkaran, karena itu berarti sedekah darinya.” (HR. Bukhari)
Baca juga: Kisah Nyata Hutang Lunas atas Pertolongan Allah
Bekerja agar bisa sedekah setiap hari
Jadi, agar bisa sedekah setiap hari, kiat pertama dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah bekerja atau berusaha. Sebagaimana sabda beliau:
يَعْمَلُ بِيَدِهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ
Hendaklah ia berusaha dengan tangannya, hingga menguntungkan dirinya, lalu ia bersedekah. (HR. Bukhari)
Ini cara pertama dan yang paling utama. Jika ingin bersedekah, seorang muslim harus bekerja dan berpenghasilan. Hadits ini sekaligus merupakan motivasi etos kerja bagi muslim.
Bekerja tidak harus menjadi karyawan atau pegawai, bisa pula menjadi pedagang atau pengusaha. Maka kita dapati, para sahabat bukanlah para pengangguran. Sebagian mereka adalah pengusaha –seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqash- sehingga bisa bersedekah pol-polan. Sebagiannya lagi pekerja yang dengannya bisa bersedekah pula.
Demikian pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para Nabi. Mereka semua bekerja dan berpenghasilan sehingga bisa banyak sedekah dengan penghasilannya.
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَاماً قَطْ خَيْراً مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللهِ دَاوُدَ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik dari memakan hasil jerih payahnya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Daud makan dari hasil jerih payahnya sendiri. (HR. Bukhari)
كَانَ زَكَرِيَّا نَجَّاراً
Nabi Zakariya adalah seorang tukang kayu. (HR. Muslim)
Baca juga: 10 Hadits tentang Sedekah
Menolong orang lain
Jika sudah berusaha bekerja tetapi tetap belum mampu bersedekah dengan uang atau harta, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan umatnya untuk menolong orang lain.
يُعِينُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ
Hendaklah ia menolong yang didesak oleh kebutuhan dan yang mengharapkan bantuan orang lain. (HR. Bukhari)
Hadits ini sekaligus menjelaskan bahwa bersedekah tidak harus berupa uang atau harta. Bisa pula berupa bantuan atau pertolongan lainnya termasuk sedekah tenaga. Kerabat walimah kemudian kita membantu menjadi panitia, termasuk bersedekah. Ada teman pindahan rumah kemudian kita membantunya juga bersedekah. Ada tetangga renovasi rumah kemudian kita membantu mengecor juga termasuk bersedekah. Bahkan ketika sahabat kita berduka lalu kita menghiburnya juga termasuk sedekah.
Baca juga: 5 Perbedaan Infak dan Sedekah
Seluruh kebaikan adalah sedekah
Jika tidak bisa membantu orang lain atau pada hari tertentu tidak ada yang memerlukan pertolongan kita, cara agar bisa sedekah setiap hari adalah dengan mengerjakan kebaikan dan menjauhi kemungkaran.
فَلْيَعْمَلْ بِالْمَعْرُوفِ ، وَلْيُمْسِكْ عَنِ الشَّرِّ فَإِنَّهَا لَهُ صَدَقَةٌ
Hendaklah ia melakukan kebaikan dan menahan diri dari kemungkaran, karena itu berarti sedekah darinya. (HR. Bukhari)
Penggalan hadits ini sekaligus menjelaskan bahwa setiap kebaikan adalah sedekah. Bahkan ada pula hadits senyum adalah sedekah.
Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersedekah. Setiap hari harus bersedekah karena itu adalah ‘kewajiban.’ Dan cara agar bisa sedekah setiap hari harus dimulai dari bekerja dan berpenghasilan. Sebab makna awal sedekah adalah sedekah uang atau harta. Jika tidak bisa, bersedekah dengan menolong orang lain. Jika tidak bisa, bersedekah dengan melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran. Mudah, bukan? [mbk/Lazuq.org]